Pada tahun 1971, Presiden Amerika Richard Nixon melepaskan kita dari standar emas. Kebijakan ekonomi yang payah inilah yang mengubah aturan uang. Itu adalah salah satu perubahan keuangan terbesar dalam sejarah dunia, tetapi sedikit orang yang menyadari perubahan itu dan efeknya pada ekonomi dunia dewasa ini. Salah satu alasan saat ini ada begitu banyak orang yang kesulitan keuangan adalah tindakan Nixon.
Pada tahun 1971, dolar AS mati karena tidak lagi merupakan uang -- tetapi mata uang. Ada perbedaan besar antara uang dan mata uang.
Kata "currency--mata uang" berasal dari kata "current--arus"; seperti arus listrik atau arus laut. Kata itu bermakna gerakan. Dalam pengertian yang sangat disederhanakan, mata uang perlu terus bergerak. Kalau berhenti bergerak, mata uang akan segera kehilangan nilai. Kalau mata uang kehilangan terlalu banyak nilai, orang tidak mau lagi menerimanya. Kalau orang tidak mau lagi menerimanya, nilai mata uang terjun bebas menjadi nol. Setelah tahun 1971, dolar AS mulai bergerak ke arah nol.
Menurut sejarah, semua mata uang akhirnya akan mencapai nilai nol. Spanjang sejarah, pemerintah mencetak mata uang. Selama perang Revolusi Amerika, Pemerintah AS mencetak mata uang yang dikenal dengan nama kontinental. Tak lama kemudian, nilai mata uang ini jatuh ke angka nol.
Setelah Perang Dunia I, Pemerintah Jerman Mencetak mata uang dengan harapan bisa melunasi utangnya. Inflasi meledak dan tabungan golongan kelas menengah jerman amblas. Pada tahun 1933, karena mereka frustasi dan bangkrut, penduduk Jerman memilih Adolf Hitler untuk menduduki kuris kekuasaan dengan harapan dia akan memecahkan masalah keuangan ini.
Juga pada tahun 1933, Presiden Amerika Franklin Roosevelt menciptakan Social Security untuk memecahkan masalah uang penduduk Amerika. Walaupun sangat populer, Social Security dan Medicare adalah bencana keuangan yang akan meledak menjadi masalah keuangan besar. Kalau pemerintah AS mencetak lebih banyak uang yang bernilai kecil, yaitu mata uang untuk memecahkan dua masalah keuangan besar ini, nilai dolar AS akan makin cepat mati dan masalah keuangan menjadi makin besar. Hal itu bukan masalah masa depan, tetapi sudah terjadi saat ini. Menurut laporan Bloomberg, dolar AS telah kehilangan 13,2% daya belinya dalam rentang 2001 sampai dengan 2008.
Perubahan yang dilakukan Nixon pada dolar AS hanya satu penyebab ada begitu banyak orang terjerat utang, seperti halnya pemerintah AS juga terjerat utang. Ketika aturan uang berubah pada tahun 1971, penabung menjadi pecundang, dan pengutang menjadi pemenang. Bentuk Kapitalisme baru terbentuk. Dewasa ini, kalau mendengar orang berkata, "kau perlu menabung lebih banyak", atau "Menabunglah untuk masa pensiun". saya bertanya-tanya apakah orang itu sadar bahwa aturan uang sudah berubah.
Di bawah aturang kapitalisme lama, menabung adalah tindakan yang cerdas secara keuangan . Namun, pada kapitalisme baru ini, menabung mata uang adalah tindakan keuangan yang gila. Memarkir mata uaang adalah tindakan yang tidak masuk akal. Pada Kapitalisme baru, mata uang harus terus bergerak. Kalau mata uang berhenti mengalir, nilainya jadi makin berkurang. Mata uang, seperti halnya arus listrik, harus bergerak dari aset ke aset secepat mungkin. Tujuan mata uang adalah mendapatkan aset, aset yang nilainya meningkat atau menghasilkan arus kas. Mata uang harus bergerak cepat untuk mendapatkan aset riil dengan nilai riil karena mata uang cepat mengalami penurunan nilai. Harga Aset riil, seperti emas, perak, minyak, perumahan, dan saham naik karena nilai mata uang turun. Nilai intrinsiknya tidak berubah, yang berubah hanya jumlah mata uang yang diperlukan untuk mendapatkannya.
Hukum Graham menyatakan, " Kalau uang buruk masuk dalam sirkulasi, uang baik bersembunyi." pada tahun 1971, AS mulai membanjiri dunia dengan uang bernilai kecil -- uang buruk. Pada Kapitalisme baru, lebih masuk akal untuk meminjam hari ini dan melunasinya dengan rupiah yang lebih murah besok. Pemerintah AS melakukannya, kenapa kita tidak melakukannya? Pemerintah AS terjerat utang, kenapa kita tidak begitu? Kalau anda tidak bisa mengubah sistem, satu-satunya cara untuk berhasil menghadapinya adalah memanipulasinya.
Karena perubahan uang pada tahun 1971, harga rumah melambung seiring dengan terpuruknya bilai rupiah (bahkan dolar juga terpuruk). Pasar saham naik karena investor mencari tempat aman untuk rupiah dan dolar mereka. Sementara ekonom menyebutnya inflasi, sebenarnya hal itu adalah devaluasi. Hal itu membuat pemilik rumah merasa lebih aman karena nilai rumah mereka sepertinya naik.Kenyataanya, daya beli rupiah menurun saat nilai bersih pemilik rumah terlihat naik. Namun, harga rumah yang makin tinggi dan gaji yang makin rendah membuat generasi muda makin sulit membeli rumah pertama. Kalau generasi muda tidak mnenyadari bahwa aturan uang sudah berubah, mereka mengalami nasib yang jauh lebih buruk dibandingkan orangtua mereka saat mata uang rupiah terus mengalami devaluasi
Sumber : Buku Rich Dad's : Increase Your Financial IQ karya Robert T. Kiyosaki
Comments
Post a Comment