Mengapa Banyak Usaha baru Digratiskan?


Salah Satu Dampak Disruption adalah menciptakan pasar yang benar-benar baru dengan harga yang jauh lebih murah. Dampak besarnya, disruption tidak hanya menciptakan pasar yang benar-benar baru saja tetapi juga berpotensi menghancurkan yang sudah lebih dulu ada.
Disruption menghancurkan suatu zaman yang sudah berlangsung puluhan tahun dalam penguasaan incumbent sehingga terjadilah shifting secara masif, dan bisnis yang digelutu incumbent pun menjadi tidak relevan lagi.

ada banyak model bisnis yang dapat anda contoh. Tentu saja Anada bisa mengembangkannya sendiri sesuai kebutuhan Anda. Dan sebagian besar mungkin masih bertanya, kalau bisa dijadikan pendapatan, mengapa harus digratiskan? Kalau digratiskan terus (atau dimurahkan), bukankah disruption seperti itu hanya membakar uang? sebenarnya, bukankah ini sama dengan strategi predator yang sengaja mematikan ekologi, dan begitu semuanya mati, barulah mereka menetapkan harga yang tinggi karena konsumen kelak tak punya pilihan lagi?

Untuk mempermudah Anda memahami persoalan, inilah sepuluh model bisnis hiper-disruptif dan penjelasan bagaimana para disruptor mendapatkan "kuenya" yang bisa menjadi referensi (Pethegem & Vinckier, 2015). Maksud dari "hiper-disruptif" adalah jangkauan model bisnis ini sudah mendunia. 

Harap diingat bahwa mereka mempunyai dampak disruptif. Maksud saya, selain teknologinya baru atau memanfaatkan terbentuknya peradaban baru, mereka pun menggunakan cara-cara baru yang tak terpikirkan generasi yang dibesarkan peradaban manufakturing.

Anda bisa mencontoh, tetapi juga bisa mewaspadainya, karena model bisnis baru ini bia menjangkau usaha anda dari tangan-tanganya yang jauh di luar sana. Tentu saja masih banyak model bisnis lain yang bisa dikembangkan, karena kita baru berada pada tahap awal gelombang disruption.

Masih banyak model bisnis lain yang ditunggu masyarakat yang berlaku dalam aneka industri, jasa, kegiatasn sosial, pendidikan dan keagamaan, pelayanan publik, dan setrusnya. preferensi ini dimaksudkan untuk mempemudah anda memimpin dan menghadapi gempuran disruption

Sumber :
Buku Disruption Karya Rhenald Kasali

Comments